USAHA DEMI RAIH MIMPI, PROFIL ILHAM BERKARIR DI LEMBAGA KEMENTERIAN
Media Center- Kegigihan serta komitmen Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dalam melahirkan alumni unggul mulai kentara dengan sekian banyaknya alumni yang sukses di berbagai bidang pekerjaan dan profesi. Salah satu di antaranya ialah Ilham Wahyu Kafi. Ilham panggilannya, lahir di Jember pada 22 Maret 1999 dari pasangan Al Farisi dan Siti Khalimah. Dirinya juga merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Ilham menamatkan jenjang pendidikannya mulai dari SD NU 03 Nurul Huda (2007-2012), MTs Yasinat Kesilir Wuluhan Jember (2012-2015), dan SMK Yasinat Kesilir Wuluhan Jember (2015-2018).
Sedari kecil, llham tumbuh di lingkungan yang agamis. Mulai dari lingkungan keluarganya, hingga lingkungan pondok pesantren semenjak Ilham duduk di bangku SD sampai SMA. Hal itu jugalah yang menjadikan Ilham di saat dirinya ingin melanjutkan jenjang pendidikannya ke perguruan tinggi yang berbasis Islam.
Ilham menjelaskan bahwa dirinya memilih untuk berkuliah di IAIN Jember yang sekarang telah berubah nama menjadi UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Selain biaya kuliahnya yang tidak mahal juga berakreditasi yang luar biasa, jarak universitas dengan rumah Ilham tidak terbilang amat jauh.
“Orang tua berpesan agar saya melanjutkan kuliah di Universitas Islam. Oleh sebab itu, dengan berbagai pertimbangan saya pun memutuskan berkuliah di UIN (KHAS Jember).” jelas Ilham kepada tim Media Center.
Sebelum memasuki dunia perkuliahan, Ilham sendiri mendapat informasi saat duduk di kursi SMA bahwa sekolah akan memfasilitasi penuh siswa yang ingin melanjutkan jejak pendidikannya ke perkuliahan. Hal tersebut dapat kita kenali dengan SPAN-PTKIN atau jalur masuk kuliah melalui hasil rapor sekolah.
Tak hanya menjadi mahasiswa perkuliahan saja, Ilham juga sangat aktif dalam keorganisasian yang ada di universitas. Ilham pernah menjabat sebagai sekretaris bidang Hukum HMPS HPI (2019-2020), Wakil Ketu Umum SEMA F-Syariah (2021-2022), Bidang Keilmuan PMII Rayon Syariah (2020-2021), Ketua Umum Himpunan Keluarga Mahasiswa Alumni Yasinat Nasional (2019-2020). Ilham selain aktif dalam organisasi perkuliahan juga turut aktif dalam berbagai organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama, seperti Gerakan Pemuda Anshor dan Pagar Nusa.
“Awal saya aktif dulu saat mondok di kecamatan Rambipuji (PP. Hidayatul Mubtadiin), dan hari ini saya melanjutkan pengabdian itu di tempat asal saya, kecamatan Wuluhan.” tutur Ilham lulusan mahasiswa Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq itu.
Diselingi dengan kehidupan pesantren di kesehariannya, Ilham tak hanya mengarungi dunia perkuliahan saja. Namun, Ilham juga menyempatkan waktu kosong kuliahnya untuk mengajar di TPQ setempat di pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin. Seperti anak pesantren pada umumnya, Ilham tentu mengikuti rangkaian kegiatan pondok seperti ngaji kitab.
Berangkat dari keluarga kelas menengah ke bawah, Ilham acapkali terkendala uang saku dan uang UKT. Dikarenakan pada saat itu, pondok pesantren bersifat gratis. Hal itu juga yang membuat Ilham untuk meneruskan mondok di Pesantren selama perkuliahan, sembari mengabdi terhadap pesantrennya.
Jerih payah selama 4 tahun perkuliahannya akhirnya teraih manis dengan wisuda yang dilaksanakan pada awal tahun 2023. Ilham yang statusnya masih fresh graduate mendapati informasi terkait lowongan di Kementerian Desa, Jakarta. Ilham berangkat atas restu orang tua, bimbingan, dan dukungan dari rekan-rekannya. Setelah melengkapi dokumen dan menempuh tes kepegawaian, Ilham diterima di Kementerian Desa dan telah berjalan selama 4 bulan.
Ilham menyampaikan motivasinya kepada tim Media Center bahwa dirinya dulu bercita-cita menjadi seorang politikus dengan maksud turut menjadi bagian dari perjuangan rakyat.
“Saya ingin memperjuangkan aspirasi rakyat. Selain itu, saya juga termotivasi atas apa yang disampaikan Gus Baha’ yaitu ‘kalau santri gak mau bahas/ terjun dalam politik, lalu islam mau disalurkan melalui apa? Karena 1000 fatwa haram akan kalah dengan satu tanda tangan penutupan lokalisasi.” jelas Ilham saat diwawancarai.
Dalam kehidupannya yang baru di Jakarta sebagai staf Kementerian Desa, Ilham harus menempuh perjalanannya menuju kantor Kementerian Desa. Ilham harus berjalan menuju jalan raya, dilanjut dengan mencari angkutan untuk turun di stasiun pasar minggu, naik kereta KRL turun di stasiun Kalibata, dan terakhir dilanjut dengan berjalan kaki.
“Terlepas dari tuntutan ekonomi, saya ingin banyak belajar di sini. Bertemu dengan orang-orang hebat dari berbagai latar belakang. Terlebih dalam soal politik.” ucap Ilham mengenai alasan memilih karirnya.
Sebagai tenaga penunjang yang statusnya ialah pegawai non-ASN atau kontrak dengan waktu tertentu. Ilham menekankan dirinya agar selalu memanfaatkan kontrak waktunya untuk banyak belajar, membangun relasi, dan sebagainya.
Ilham juga aktif menulis berita di salah satu portal pemberitaan “Kolom Desa” atau bisa juga disebut sebagai Jurnalis Digital.
“Di selang waktu istirahat saya pergunakan untuk menulis.” imbuh Ilham.
Adapun Ilham menyampaikan kesannya selama di UIN dengan banyaknya pengalaman dan pelajaran yang dapat diambil dari bangku perkuliahan.
“Banyak pengalaman, pelajaran, bimbingan dari dosen, arahan dan pengayoman dari senior. teman-teman yang luar biasa membuat saya banyak belajar.” ucap Ilham.
Terakhir, Ilham juga berpesan kepada adik-adik mahasiswa agar selalu semangat, berusaha, dan dapat menjadi manfaat bagi orang lain.
“Ingatlah tujuan dari rumah, semangat dan focus dalam belajar, proses tidak akan menghianati hasil dan yang terakhir berusahalah menjadi orang yang bermanfaat bagi siapapun. “ ungkap Ilham di sela-sela wawancara dengan tim Media Center.
Reporter: Agift Akmal Maulana