PERKUAT WAWASAN LEGISLATIF MAHASISWA, SEMA-F SYARIAH GELAR SEKOLAH LEGISLASI
Media Center - Sekolah legislasi merupakan suatu kegiatan yang dapat dijadikan bekal menjalani kehidupan mahasiswa sebagai seorang aktivis. Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember menggelar sekolah legislasi bertajuk "Lex Dura Sed Ita Scripta" bertempat di Taman Galileo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Sabtu-Minggu (11-12/09).
Adapun makna dari tema yang diangkat dalam acara tersebut yaitu hukum tidak memihak dan tidak mempertimbangkan siapapun dalam menegakkan hukum. Dalam artian menjadikan hukum berwajah kejam, itulah keadilan yang didambakan.
Muhammad Riyadi, sebagai Ketua SEMA-F Syariah Komisi A Legislasi menjelaskan tentang latar belakang dari adanya acara ini. Menurutnya, sekolah legislasi ini sangat penting karena sebagai pembentuk jiwa kepemimpinan mahasiswa Fakultas Syariah. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan program kerja (Proker) dari SEMA-F Komisi A Legislasi yang telah direncanakan ketika Rapat Kerja (Raker), dan ditetapkan pada sidang pleno.
“Dalam hal ini target kita adalah angkatan tahun 2019 dan 2020 yang merupakan penerus dari regenerasi estafet kepemimpinan Republik Mahasiswa (RM) Fakultas Syariah UIN KHAS Jember,” ujar Ketua SEMA-F Syariah Komisi A Legislasi tersebut.
Acara tersebut turut mengundang para pemateri hebat diantaranya Abdur Rosyid S.H., (Alumni Fakultas Syariah UIN KHAS Jember), Achmad Hasan Basri M.H., (Dosen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember), dan Achmad Habibi (Pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)-F Syariah UIN KHAS Jember).
Abdur Rosyid, S.H., sebagai pemateri pertama menjelaskan tentang persidangan. Jika dilihat dari fungsi dan tata caranya, terdapat 2 jenis persidangan. Yaitu persidangan pengadilan (litigasi) dan persidangan organisasi (non litigasi).
“Litigasi artinya penyelesaian permasalahan di dalam lingkup pengadilan. Sedangkan non litigasi artinya penyelesaian permasalahan di luar lingkup pengadilan,” ucap Abdur Rosyid yang juga mantan Ketua SEMA-F Syariah periode 2017-2018 tersebut.
Di sisi lain, Achmad Hasan Basri M.H., sebagai pemateri kedua menjelaskan mengenai Legal drafting. Legal drafting dapat diartikan secara bebas yakni penyusunan atau perancangan atau peraturan termasuk Undang-Undang.
“Legal drafting bukan sebagai perancangan hukum dalam artian luas, melainkan hukum dalam arti sempit yaitu undang-undang atau perundang-undangan. Jadi bukan perancangan hukum seperti perjanjian atau kontrak,” tutur Hasan.
Selain itu terdapat juga materi praktik persidangan dan praktik penulisan proposal kegiatan, dibimbing secara langsung oleh Achmad Habibi dan pengurus SEMA-F Syariah Komisi A legislasi.
Prof. Dr. M. Noor Harisudin, M. Fil. I., sebagai Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember mengaku bangga dan mendukung adanya sekolah legislasi yang diadakan oleh Senat Mahasiswa (SEMA-F) Syariah.
“Saya sebagai Dekan Fakultas Syariah mendukung sekolah legislasi oleh senat mahasiswa fakultas Syariah. Selamat mbak Khulwa dan teman-teman. Hal ini akan semakin memperkuat kompetensi mahasiswa fakultas syariah dibidang legislasi, dan itu menjadi salah satu kompetensi utama, selain kompetensi ilmu syariah juga kompetensi di ilmu hukum. Jadi, terus lakukan inovasi-inovasi yang banyak untuk kemajuan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember,” tutur Prof. Harisudin yang juga Sekretaris Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum PTKIN Se-Indonesia itu.
Acara tersebut diikuti oleh 50 peserta dengan rincian 5 Pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dan 5 mahasiswa angkatan 2020 dan 2019 yang merupakan delegasi dari setiap Prodi yang ada di Fakultas Syariah UIN KHAS Jember, diikuti secara khidmat dan penuh antusias.
Reporter: Ilham Febri Pratama
Editor: Erni Fitriani
