PEDULI KORBAN SEMERU, KAFSYA GANDENG TIGA LEMBAGA UNTUK GALANG DONASI
Media Center ? Gunung Semeru kembali erupsi pada Sabtu (4/12). Aktivitas vulkanik tersebut mengakitbatkan puluhan warga meninggal dunia, mengalami luka-luka,serta rusaknya sarana dan prasarana yang ada di lereng Gunung Semeru. Donasi dari para simpatisan terus berdatangan untuk para korban.
Termasuk Keluarga Alumni Fakultas Syariah (KAFSYA) Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember. Dalam hal ini, KAFSYA bersinergi dengan tiga lembaga lain yakni Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Islam (LKBHI) Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember, Asosiasi Pengacara Syariah Seluruh Indonesia (APSI), dan Tim Buba Toddie Class.
Zainal Abidin, S.H.I., M.H., sebagai Ketua Umum KAFSYA mengungkapkan keprihatinan kepada para korban. Oleh karena itu, dilakukan penggalangan donasi ini sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.
Ketika saudara kita yang sedang tertimpa musibah atau bencana, maka hukumnya wajib memberikan bantuan semampu kita. Alhamdulillah, seluruh dana dari empat lembaga sudah disalurkan kepada para korban,? tegas alumni Fakultas Syariah tersebut.
Penyaluran donasi dilakukan pada Kamis-Sabtu, (6-8/1) di Posko Relawan Semeru Candipuro Mandiri (RSCM) yang berada di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Candipuro. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember Prof. Dr. M. Noor. Harisudin, M.Fil.I., Ketua Umum KAFSYA Zainal Abidin, S.H.I., M.H., serta beberapa perwakilan dari alumni Fakultas Syariah.
Fakultas Syariah bukan mercusuar yang abai terhadap kondisi di masyarakat. Kita harus hadir sebisa mungkin di tengah-tengah masyarakat. Tentu dengan kapasitas kita sebagai bagian dari UIN KKHAS Jember. Tidak boleh diam, santai-santai, apalagi berbahagia di atas kesedihan orang lain,? pungkas Prof. Haris yang juga sebagai Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara.
Sikap ini juga merupakan salah satu dari five core values yang dimiliki oleh Fakultas Syariah, yakni respect. Respect adalah rasa prihatin dengan musibah atau kesulitan yang dialami orang lain dan ikut turut serta membantu keluar dari kesulitan yang dialaminya.
Adapun barang donasi lebih diarahkan untuk perlengkapan belajar. Seperti meja belajar, tas sekolah, buku, mukena dan lain-lain. Barang tersebut diserahkan langsung kepada korban bersama Tim Buba Toddie Class. Selain perlengkapan belajar, Tim Buba Toddie Class juga melakukan aksi trauma healing kepada para korban.
Trauma healing merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menyembuhkan goncangan jiwa akibat bencana. Kegiatan yang disajikan pun beragam. Seperti menghias donat karakter, membuat plastisin, mewarnai bersama teman-teman dengan media yang besar, dan menghias cupcake. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak terhindar dari rasa jenuh dan merangsang mereka aktif mengikuti kegiatan.
“Kegiatan ini sudah berjalan selama lima minggu setiap akhir pekan. Pada minggu terakhir bersama KAFSYA, kami membagikan tas berisi alat tulis untuk anak-anak, mereka terlihat sangat senang,” tutur Nurul Hidayah salah satu Tim Buba Toddie Class.
Reporter : Ilham Febri Pratama
Editor : Arinal Haq
