KETUA UMUM DPP APSI: ALUMNI SYARIAH HARUS SIAP MENGAMBIL PELUANG PROFESI HUKUM
Media Center- Tidak akan pernah lepas pertikaian dalam kehidupan manusia baik dari segi bisnis, keluarga, pidana, dan sebagainya. Dengan sulit dan lamanya proses persidangan, orang-orang akan mencari penyelesaian di luar peradilan. Salah satu yang kian naik daun ialah proses Mediasi yang telah diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung (Perma) No. 1 Tahun 2016, utamanya dalam era digital hari ini.
Kepopuleran prospek profesi sebagai mediator ini menjadi motivasi Keluarga Alumni Fakultas Syariah (KAFSYA) Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Sidiiq (KHAS) Jember berkolaborasi dengan Fakultas Syariah dan Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (DPP APSI) untuk mengadakan Seminar Nasional dengan tema, “Prospek Profesi Mediator di Era Digital 4.0.”
Acara tersebut dilaksanakan pada hari Selasa (07/12) di Lantai 3 Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UIN KHAS Jember secara luring terbatas dan daring melalui Zoom Meeting. Seminar tersebut diikuti oleh Para Dosen, Alumni dan mahasiswa Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.
Hadir untuk memberikan sambutan, Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember, Prof. Dr. M. Noor Harisudin, M.Fil.I. memberikan apresiasi terhadap ide-ide cemerlang yang direalisasikan KAFSYA.
“Saya sangat apresiasi kepada pengurus KAFSYA yang melaksanakan webinar ini. KAFSYA merupakan organisasi penting yang dibutuhkan untuk pengembangan Alumni dan juga mahasiswa Fakultas Syariah,” tutur Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan MUI Jawa Timur tersebut.
Selain memberikan apresiasi kepada KAFSYA, Prof Haris juga menyatakan pentingnya pengetahuan mahasiswa mengenai profesi hukum.
“Adik-adik mahasiswa harus tahu mengenai profesi-profesi yang berhubungan dengan Hukum dan Fakultas Syariah, seperti hakim, pengacara, jaksa dan tentunya Mediator. Disini Mahasiswa Fakultas Syariah harus mengenal profesi-profesi hukum ini agar bisa merencanakan Langkah selanjutnya,” imbuh Ketua Asosiasi Dosen Pergerakan tersebut.
Seminar Nasional yang Dimoderatori oleh Ana Laela Fatikhatul Choiriyah, S.H. tersebut mengundang Dr. H. Sutrisno, S.Ag., S.H., M.H., CM. (Ketua Umum DPP APSI) dan Zaenal Abidin S.H., M.H. (Ketua Umum KAFSYA) sebagai narasumber.’
Sebagai narasumber pertama, Dr. H. Sutrisno, S.Ag., S.H., M.H., CM. dalam paparannya membahas mengenai prospek kerja mediator di era digita 4.0 dan menegaskan tingginya peluang bagi Sarjana Fakultas Syariah untuk menjadi mediator.
“Alumni Syariah harus mempersiapkan diri untuk mengambil peluang dalam profesi-profesi hukum yang saat ini masih dikuasi oleh convensional dari disiplin ilmu hukum umum, utamanya sebagai mediator di era digital 4.0 sebagai dampak pesatnya perkembangan bisnis, ekonomi dan keuangan Syariah,” ucap Ketua Umum DPP APSI sekaligus Mediator tersertifikasi tersebut.
Selanjutnya, Zaenal Abidin S.H., M.H. dalam paparannya mengenai Mediator Alumni Syariah di era digital 4.0 perspektif hukum nasional tersebut juga menyatakan Mediator sebagai profesi yang mulia dan terhormat.
“Sarjana Syariah harus bertanggungjawab untuk mengamalkan ilmunya melalui profesi hukum yang profesional, salah satunya mediator. Mediator harus mampu mendamaikan para pihak dengan memperhatikan kerahasiaan dan etika profesinya, sebab itu mediator menjadi profesi yang mulia dan terhormat,” pungkas Sekretaris DPW APSI Jatim tersebut.
Penulis: Arvina Hafidzah
Editor: Erni Fitriani
