syariah@uinkhas.ac.id -

GENCARKAN LITERASI DIGITAL, FAKULTAS SYARIAH ADAKAN WEBINAR MEMBANGUN BANK DATA AKADEMIK

Home >Berita >GENCARKAN LITERASI DIGITAL, FAKULTAS SYARIAH ADAKAN WEBINAR MEMBANGUN BANK DATA AKADEMIK
Diposting : Sabtu, 13 Aug 2022, 15:46:52 | Dilihat : 519 kali
GENCARKAN LITERASI DIGITAL, FAKULTAS SYARIAH ADAKAN WEBINAR MEMBANGUN BANK DATA AKADEMIK


Media Center- Memiliki kecakapan digital yang baik sangat dibutuhkan oleh masyarakat utamanya di era kekinian yang serba canggih. Untuk itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Direktorat Pemberdayaan Informatika berkolaborasi dengan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, menggelar webinar bertajuk, Literasi Digital Membangun Bank Data Akademik”. Acara ini diselenggarakan secara online melalui aplikasi virtual Zoom Meeting pada Rabu, (10/8).

Adapun narasumber yang hadir dalam webinar tersebut adalah Koordinator Program Studi (Koprodi) Hukum Pidana Islam Fakultas Syariah UIN KHAS Jember (Dr. Abdul Wahab, M.H.I), Pandu Digital Indonesia dan CEO Meraki Kreasi Bangsa (M. Rizky Rivaldy Tukuboya), Digitren Indonesia (Achmad Musyaddad, S.IP., M.A.) dan Head of Operations Meraki Kreasi Bangsa & Pandu Digital Indonesia (M. Mikail Karimov).

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo RI, Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., M.M., sebagai Keynote Speech mengatakan, pelaksanaan webinar ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait literasi digital. Program literasi digital menggunakan kurikulum yang menyasar 4 pilar utama yaitu digital skills, digital ethic, digital culture, dan digital safety.

“Diharapkan melalui acara semacam ini masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang beretika, berbudaya dan bijak dalam penggunaan serta pemanfaatan berbagai aplikasi layanan yang menggunakan internet,” ungkapnya.

Aplikasi layanan internet juga sangat memudahkan dalam membangun Bank Data Akademik. Seperti yang disampaikan oleh Pandu Digital Indonesia dan Ceo Meraki Kreasi Bangsa, M. Rizky Rivaldy Tukuboya, Bank Data Akademik memudahkan pengguna untuk menambah pengetahuan, memberikan informasi secara cepat dan mudah, juga sebagai sumber data yang besar secara terbuka. Selain itu juga terdapat aspek keterbukaan dan integrasi. 

“Zaman dulu ketika saya melakukan penelitian, untuk mendapatkan jurnal akademik atau buku itu sangat sulit dan terbatas. Sedangkan di masa kini dengan mudah semua ada di dalam genggaman," ucap Rizky.

Tidak hanya kemudahan dalam mengakses berbagai informasi, yang perlu diperhatikan oleh pengguna media digital adalah bagaimana etika saat melakukan proses digital. Hal ini disampaikan oleh Digitren Indonesia, Achmad Musyaddad, S.IP., M.A. 

"Soal etika harus menjadi kecerdasan bagi kita untuk memasuki era digital, terutama faktor kejujuran,” ujar Musyaddad. 

Dalam kesempatan yang sama, Head of Operations Meraki Kreasi Bangsa & Pandu Digital Indonesia, M. Mikail Karimov juga menyampaikan tentang digital safety. Ada 9 cara untuk melindungi diri dari Phising yaitu dengan cek pengirim email, perbarui informasi terkait phising, periksa link yang idterima sebelum membuka, gunakan versi browser terbaru, gunakan two-Factor authentication, hindari mengunjungi website yang tidak aman, lakukan malware berkala, cek akun yang ada secara rutin, dan hindari memberi data pribadi ketika mengakses website.

“Data yang biasa jadi sasaran itu data pribadi seperti nama, usia, alamat. Kemudian data akun seperti username dan password, serta data finansial," ungkap Mikail. 

Koprodi Hukum Pidana Islam Fakultas Syariah, Dr. Abdul Wahab, M.H.I menjelaskan tentang budaya digital, yang pada kenyataannya saat ini menawarkan berbagai kemudahan. Dengan budaya digital masyarakat bisa belajar di mana saja, tidak terbatas tempat, tidak terbatas waktu, bisa mengembangkan diri dimana saja, menambah wawasan, pergaulan, kerja dari mana saja, bisa menghasilkan sesuatu yang positif meski di dalam rumah dengan menulis atau meneliti. Terhubung dengan jaringan di mana saja. 

“Berbeda jauh dengan masa lalu yang manual, harus bertemu fisik, namun saat ini semua serba digital. Dalam konteks akademik semua data yang kita perlukan ada di genggaman kita, bisa dibawa kemana-mana,” tutur Abdul Wahab.

Dr. Abdul Wahab juga menambahkan urgensi dari Bank Data Akademik meliputi : tidak semua data tersedia di internet, dapat memenuhi kebutuhan referensi yang tepat, tersedianya data sesuai minat dan keahlian, perpustakaan pribadi dalam genggaman, serta mempermudah personal branding. Langkah dalam membangun data di antaranya harus fokus, memilih tema yang dikehendaki, menentukan target, dan lacak data digital yang tersedia di berbagai internet.

“Setelah itu kita membuat Bank Data Digital, menambah data, membut catatan ketika menemukan data yang sesuai, input data dalam reference management, simpan di cloud, melabeli data (data organizing) dengan menarik," ujar Dr. Wahab yang juga Dosen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

 

Reporter : Erni Fitriani

Editor : Arinal Haq

Berita Terbaru

Landmark Fakultas Syariah UIN KHAS Jember, Elemen Pembentuk Identitas dan Kebanggaan Menuju Fakultas Cendekia, Progresif, Mencerahkan
24 Sep 2024By syariah
Cegah Cyberbullying, Puskapis Fakultas Syariah Gelar Seminar Hukum Hadirkan Ketua Asosiasi Psikologi Islam Jateng
22 Sep 2024By syariah
Prodi Hukum Pidana Islam Fakultas Syariah UIN KHAS Jember Jalani Asesmen Lapangan Targetkan Akreditasi Unggul
21 Sep 2024By syariah

Agenda

Informasi Terbaru

Belum ada Informasi Terbaru
;